ini adalah contoh proposal kebidanan yg aku buat berdasarkan tugas dari dosen,semoga bermanfaat :)
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
Proposal
Penelitian
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN ATONIA
UTERI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG TAHUN 2013
DISUSUN
OLEH
NAMA : DEWINATI
NIM : 12008
AKADEMI
KEBIDANAN KARYA BUNDA HUSADA
Jl. Imam Bonjol No.77 Rt. 02/01,
Kel. Bojong Jaya Karawaci –
Tangerang 15115
Telp. 021-5515694 ; Fax:
021-5515695
Tahun Ajaran 2013/2014
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan
Masalah...................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A.
PENGETAHUAN...............................................................................................4
a.Perdarahan Postpartum..........................................................................................4
1.Defenisi.................................................................................................................4
2.
klasifikasi.............................................................................................................4
3.Penyebab Perdarahan............................................................................................4
b.Atonia Uteri...........................................................................................................5
1.Defenisi.................................................................................................................5
2. Faktor Predisposisi terjadi Atonia Uteri...............................................................5
3. Tanda dan
Gejala Atonia Uteri............................................................................5
4. Komplikasi yang ditimbulkan..............................................................................5
5. Diagnosis..............................................................................................................6
6. Sikap
Bidan Dalam Menghadapi Atonia
Uteri....................................................6
7. Penatalaksanaan...................................................................................................6
B. KERANGKA
TEORI........................................................................................10
BAB III KERANGKA KONSEP & DEFINISI
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep..............................................................................................11
B. Definisi Operasional .........................................................................................12
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A.Desain
Penelitian................................................................................................14
B.Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................................14
C. Populasi dan Sampel .........................................................................................14
D. Metode Pengumpulan Data ..............................................................................15
E. Instrumen Penelitian..........................................................................................15
F. Rencana Manajemen dan Analisis Data ...........................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kematian maternal dan perinatal merupakan ukuran
terpenting dalam menilai indikator keberhasilan pelayananan kesehatan di
Indonesia, namun pada kenyataannya ada juga persalinan yang mengalami
komplikasi. Komplikasi yang terjadi dapat mengakibatkan kematian ibu dan
perinatal. Angka kematian ibu dan perinatal merupakan ukuran terpenting dalam
menilai keberhasilan pelayanan kesehatan disuatu Negara. (Maryuani,
Asuhan kegawatdaruratan dalam kebidanan. 2011:1- 3)
Di Indonesia
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2003). Sedangkan pada tahun
2008 jumlah AKI menurun menjadi 235 per 100.000 kelahiran hidup menurut keputusan
Menkes RI sasaran pembangunan kesehatan angka menengah 2005-2009 AKI dari 347
per 100.000 kelahiran hidup menjadi 236 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan AKI yang lambat merupakan masalah prioritas yang belum teratasi, sedangkan target
yang harus tercapai pada tahun 2015adalah102 per
100.000 kelahiran hidup(SDKI, 2008).
Kontribusi AKI di Indonesia
cukup besar, yaitu 390 per 100.000 persalinan sekitar 165.000-170.000 orang
pertahun. Atau terjadi sekitar setiap 2,0-2,5 menit. Penyebab utama tingginya AKI tersebut disebabkan oleh trias
penyebab kematian, yaitu Perdarahan 60 %, infeksi 25 %, gestosis 15 %. (Manuaba ; Pengantar Kuliah Obstetri, 2012
: 6).
Dari laporan-laporan baik di
Negara Maju maupun Berkembang angka kejadian
berkisar antara 5 %-15 %. Dari angka tersebut, diperoleh sebaran etiologi
antara lain : Atonia Uteri (50-60 %), sisa plasenta (23-24 %), retensio
plasenta (16-17 %), laserasi jalan lahir (4-5 %), kelainan darah (0.5 %-0.8 %). (dilaporkan
oleh Muchtar R.dkk, 2005). Oleh karena itu, salah satu kasus penyebab
terbesar kematian maternal pada perdarahan masa nifas terjadi karena Atonia
Uteri. Hal ini merupakan
penyebab perdarahan post partum yang paling penting dan biasa terjadi segera
setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah persalinan. Atonia uteri dapat
menyebabkan perdarahan hebat dan dapat mengarah pada terjadinya syok
hipovolemik.
Menurut Dinas Kesehatan Tangerang pada tahun 2012
Angka Kematian Ibu mencapai 180/100.000 kelahiran hidup. Penyebab terbesar
Angka Kematian Ibu yaitu preeklamsia 38%, hipertensi dalam kehamilan 3%, HPP
19%, inversio 3%, rupture uteri 2%, dan lain-lain 38%. Sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) di wilayah Kabupaten Tangerang tahun 2012 tercatat sebanyak 217
kematian per 1000 Kelahiran Hidup. Penyebab terbesar Angka Kematian Bayi antara
lain asfiksia 47%, BBLR 36%, kelainan congenital 8%, sepsis 6%, dan lain-lain
3%. (Dinas Kesehatan Kabupaten
Tangerang,2012)
Pada uterus yang tidak
berkontraksi dengan segera setelah kelahiran plasenta, maka ibu dapat mengalami
perdarahan yaitu 350-500 cc per menit dari bekas tempat melekatnya plasenta.
Bila uterus berkontraksi maka myometrium akan menjepit anyaman pembuluh yang
berjalan diantara serabut otot dan keadaan myometrium yang tidak berkontraksi
maka darah yang keluar dari bekas melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali.
(APN, 2008)
Atonia uteri merupakan
penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%), dan merupakan alasan paling
sering untuk melakukan histerektomi peripartum. Kontraksi uterus merupakan
mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia Uteri adalah suatu kondisi dimana
miometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar
dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali. (Asuhan Persalinan Normal, 2012 : 104)
Kematian ibu dengan
perdarahan karena atonia uteri masih merupakan masalah Indonesia seperti yang kita ketahui 80 % dari persalinan di indonesia masih
ditolong oleh dukun sehingga kematian akibat perdarahan pada kala III masih
tinggi karena minimnya pengetahuan dukun tentang atonia uteri dan
rendahnya/kurangnya persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan, faktor
sosial budaya dan faktor kepercayaaan takut untuk bersalin oleh tenaga
kesehatan / bidan.
Dengan masih
tingginya angka kejadian ibu bersalin yang mengalami atonia uteri, untuk itu
perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik ibu bersalin dengan atonia
uteri di Rumah Sakit umum Daerah Tangerang tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas bahwa perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi karakteristik ibu bersalin dengan atonia uteri di RSU
Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
C.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui Karakteristik ibu bersalin dengan Atonia uteri di RSUD
Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
2.
Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran kejadian atonia uteri pada ibu bersalin di RSUD Tangerang tahun 2013.
b. Diketahuinya karakteristik ibu bersalin dengan atonia uteri berdasarkan usia ibu di RSUD Tangerang
tahun 2013.
c. Diketahuinya karakteristik ibu
bersalin dengan atonia uteri berdasarkan paritas ibu di RSUD Tangerang
tahun 2013.
d. Diketahuinya karakteristik ibu bersalin dengan atonia uteri berdasarkan
partus lama ibu di RSUD Tangerang tahun 2013.
e. Diketahuinya karakteristik ibu bersalin dengan atonia uteri berdasarkan
riwayat anemia di RSUD Tangerang tahun 2013.
D.
Manfaat
1.
Bagi RSUD Tangerang
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan
masukan bagi RSUD Tangerang untuk lebih meningkatkan upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif dengan cara memberikan penanganan secara tepat
waktu terutama pada kasus ibu bersalin yang mengalami atonia uteri sesuai prosedur yang telah di tetapkan.
2.
Bagi Institusi
Untuk menambah literature pada pendidikan dan untuk
menambah referensi penelitian bagi pendidikan.
3.
Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dalam hal penelitian dan
menerapkan ilmu yang telah di dapat khususnya tentang metodologi penelitian.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. PENGETAHUAN
a. Perdarahan Postpartum
1. Definisi
Perdarah
postpartum adalah adalah perdarah yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir. (Sarwono, 2011
: 523)
Pada uterus yang tidak
berkontraksi dengan segera setelah kelahiran plasenta, maka ibu dapat mengalami
perdarahan yaitu 350-500 cc per menit dari bekas tempat melekatnya plasenta.
Bila uterus berkontraksi maka myometrium akan menjepit anyaman pembuluh yang
berjalan diantara serabut otot dan keadaan myometrium yang tidak berkontraksi
maka darah yang keluar dari bekas melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali.
(APN, 2012)
2. Klasifikasi
Klasifikasi perdarahan postpartum dibagi menjadi dua,
yaitu :
a.
Perdarahan
postpartum primer adalah perdarahan berlangsung dalam 24 jam pertama dan
biasanya disebabkan oleh Atonia uteri, robekan jalan lahir dan sisa sebagian
plasenta. (
Sarwono, 2011 : 542 )
b.
Perdarahan
postpartum sekunder adalah perdarahan postpartum terjadi setelah 24 jam persalinan,
biasanya karena sisa plasenta. ( Sarwono,
2011 : 542)
3. Penyebab
Perdarahan
Penyebab
perdarahan postpartum primer, antara lain:
a. Atonia Uteri
b. Retensio
Plasenta
c. Sisa
Plasenta
d. Robekan
Jalan Lahir
e. Kelainan
Pembekuan darah
b. Atonia Uteri
1.
Definisi
Atonia Uteri adalah
suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi
maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak
terkendali. (Asuhan Persalinan Normal, 2012 : 104)
Atonia uteri
adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak
mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi
dan plasenta lahir. (Sarwono, 2011
: 524)
2.
Faktor Predisposisi terjadi Atonia Uteri
a.
Regangan rahim berlebihan
karena kehamilan gemeli, polihidramnion atau anak terlalu besar.
b.
Kelelahan karena persalinan
kasep.
c.
Kehamilan grande-multipara.
d.
Ibu dengan keadaan umum jelek,
anemis, atau menderita penyakit menahun.
e.
Mioma uteri yang dapat
mengganggu kontraksi rahim.
f.
Infeksi intrauterine.
g.
Ada riwayat pernah atonia uteri
sebelumnya.
( Sarwono. 2011 : 524 )
3.
Tanda dan Gejala Atonia Uteri
a.
Pada
palpasi uterus membesar dan lembek atau tidak berkontraksi
b.
Perdarahan
lebih dari 20 % jumlah darah
c.
Bila
kontraksi lembek setelah masase atau pemberian uterotonika, kontraksi tidak atau lambat menjadi keras
4. Komplikasi yang ditimbulkan
a.
Kematian
b.
Infeksi
5. Diagnosis
Diagnosis biasanya tidak sulit
ditegakkan, terutama apabila timbul perdarahan banyak dalam waktu pendek.
Tetapi bila perdarahan sedikit dalam waktu lama, tanpa disadari penderita telah
kehilangan banyak darah sebelum tampak pucat. Nadi serta pernafasan menjadi
lebih cepat dan tekanan darah menurun. Jika perdarahan terjadi terus menerus dapat mengakibatkan syok. (Sarwono, 2011)
6. Sikap bidan dalam menghadapi atonia uteri
Meningkatkan upaya preventif adalah
salah satu sikap bidan terhadap penanganan atonia uteri dengan cara
meningkatkan penerimaan keluarga berencana sehingga memperkecil jumlah
grandemultipara dan memperpanjang jarak hamil, melakukan konsultasi atau merujuk
kehamilan dengan overdistensi uterus, hidramnion dan kehamilan ganda dugaan
janin besar (makrosomia), mengurangi peranan pertolongan persalinan oleh dukun.
(Wahyuni,2011)
7. Penatalaksanaan
Sebab yang dapat ditimbulkan atonia
uteri adalah kematian, oleh karena itu, penatalaksanaan atonia uteri memerlukan
tindakan sesegera mungkin sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu
Meningkatkan kontraksi otot rahim dan
penghentian perdarahan dapat dilakukan dengan jalan antara lain masase fundus
uteri, pemberian uterotonika dengan penyuntikan oksitosin, KBI, KBE, dan
sejenisnya, menghentikan atau menghilangkan sumber perdarahan dengan ligasi
arterial dan melakukan histerektomi. (Manuaba,
2012)
Atonia uteri terjadi jika uterus
tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (masase)
fundus uteri :
a.
Segera lakukan Kompresi Bimanual Internal (KBI)
Kompresi Bimanual Internal adalah
metode yang berguna untuk mengendalikan perdarahan pada atonia uteri.
Langkah-langkah Kompresi Bimanual
Internal sbb :
1)
Pakai sarung
tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut masukkan secara
obstetrik (menyatukan kelima hujung jari) melalui introitus ke dalam vagina
ibu.
2)
Periksa
vagina dan serviks. Jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri
mungkin hal ini menyebabkan uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh.
3)
Kepalkan
tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior, tekan dinding anterior uterus
ke arah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus ke arah
depan sehingga uterus ditekan dari arah depan dan belakang.
4)
Tekan kuat
uterus di antara kedua tangan. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung
pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi plasenta)
5)
Evaluasi keberhasilan
a)
Jika uterus
berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama dua menit,
kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dan pantau ibu secara melekat selama
kala IV.
b)
Jika uterus
berkontraksi tapi perdarahan masih berlangsung, periksa ulang perineum, vagina
dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika demikian, segera lakukan penjahitan
untuk menghentikan perdarahan.
c)
Jika uterus
tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan
kompresi bimanual eksternal (KBE) kemudian lakukan langkah-langkah
penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya. Minta keluarga untuk mulai menyiapkan
rujukan.
6). Berikan 0,2 mg ergometrin IM atau misoprostol 600-1000 mcg per
rektal. Jangan berikan ergometrin kepada ibu dengan hipertensi karena
ergometrin dapat menaikkan tekanan darah.
7). Gunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18), pasang infus
dan berikan 500 cc larutan Ringer Laktat yang mengandung 20 unit oksitosin.
8). Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi
tingkat tinggi dan ulangi KBI
9). Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai 2 menit,
segera rujuk ibu karena hal ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan
tindakan gawatdarurat di fasilitas kesehatan rujukan yang mampu melakukan
tindakan operasi dan transfusi darah.
10). Sambil membawa ibu ke tempat rujukan, teruskan tindakan KBI dan
infus cairan hingga ibu tiba di tempat rujukan.
a) Infus 500
ml pertama dihabiskan dalam waktu 10 menit.
b) Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba di tempat
rujukan atau hingga jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 L kemudian
lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam.
c) Jika cairan infus tidak cukup, infuskan 500ml
(botol kedua) cairan infus dengan tetesan sedang dan ditambah dengan pemberian
cairan secara oral untuk dehidrasi. (Asuhan Persalinan Normal, 2012 : 105-106)
b.
Langkah-langkah Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)
sebagai berikut :
1)
Letakkan satu
tangan pada abdomen didepan uterus, tepat didepan simfisis pubis.
2)
Letakkan
tangan yang lain pada dinding abdomen (dibelakang korpus uteri) usahakan
memegang bagian belakang uterus seluas mungkin.
3)
Letakkan
gerakan saling merapatkan kedua tangan untuk melakukan kompresi pembuluh darah
di dinding uterus dengan cara menekan uterus diantara kedua tangan tersebut,
ini akan membantu uterus berkontraksi dan menekan pembuluh darah uterus. (APN, 2012)
c.
Kompresi Aorta Abdominalis
Langkah-langkah kompresi aorta abdominalis sbb:
1) Raba pulsasi arteri femoralis pada lipat paha.
2) Kepalkan tangan kiri dan tekankan bagian punggung
jari telunjuk sehingga kelingking pada umbilikus kearah kolumna vertebralis
dengan arah tegak lurus.
3) Dengan tangan yang lain, raba pulsasi arteri
femoralis untuk mengetahui cukup tidaknya kompresi
4) Jika pulsasi masih teraba, artinya tekanan
kompresi masih belum cukup.
5) Jika tekanan tangan mencapai aorta abdominalis,
maka pulsasi arteri femoralis akan berkurang atau terhenti.
6) Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan
posisi tersebut dan pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus
berkontraksi dengan baik.
7) Jika perdarahan masih berlanjut: lakukan ligasi
arterina dan utero-ovarika, jika perdarahan terus banyak, lakukan histerektomi
supravaginal.
B. KERANGKA TEORI
|
Sarwono, 2010 : 524
|
ATONIA UTERI
|
Manuaba, 2012 : 813
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Aspek-aspek
yang akan di teliti dalam penelitian ini di batasi pada aspek usia ibu, paritas, partus lama, dan
anemia. Dalam memperoleh
gambaran Karakteristik ibu postpastum dengan perdarahan akibat atonia uteri di RSUD
Tangerang tahun 2013.
Secara sistematis kerangka konsep dapat di lihat
sebagai berikut :
Variabel Independen
Karakteristik
Ibu :
|
ATONIA
UTERI
|
A.
Definisi operasional
No
|
Variabel
|
Definisi
Operasional
|
Alat
Ukur
|
Cara
Ukur
|
Hasil
Ukur
|
Skala
Ukur
|
1
|
Atonia Uteri
|
suatu keadaan dimana uterus gagal untuk
berkontraksi
dan mengecil sesudah janin keluar dari
rahim.
|
Data Rekam Medik
|
Melihat Data
|
a. Ya, jika tidak ada kontraksi (lembek)
b. Tidak, jika ada kontraksi (keras)
sumber : Muchtar 1998
|
Nominal
|
2
|
Usia Ibu
|
Masa hidup yang dilalui ibu Sejak dilahirkan sampai
ulang tahun terakhir pada saat hamil
|
Data Rekam Medik
|
Melihat Data
|
a. <
20 th
b 20-35 th
c. >35 th
|
Ordinal
|
3
|
Paritas
|
Jumlah anak yang pernah
dilahirkan ibu, baik lahir mati maupun lahir hidup sebelum kehamilan sekarang
|
Data Rekam Medik
|
Melihat Data
|
a. Primipara,
jika belum pernah melahirkan (anak pertama)
b. Multipara, jika sudah
pernah melahirkan >1-4 anak
c. Grande-multipara,
jika sudah pernah melanirkan >4 anak
sumber : Muchtar 1998
|
Nominal
|
4
|
Partus Lama
|
Keadaan dimana pembukaan sudah lengkap dan telah dipimpin meneran tetapi
tidak ada kemajuan
|
Data Rekam Medik
|
Melihat Data
|
a. Ya, jika pembukaan cervik
< 1cm/jam dan kontraksi <
2.10’.<40”
b.
Tidak, jika
pembukaan cervik >1cm/jam dan kontraksi >2.10’.>40”
sumber : Muchtar 1998
|
Nominal
|
5
|
Anemia
|
Dalam kehamilan adalah kondisi
ibu hamil bila kadar Hb kurang dari 11 gr%
|
Data Rekam Medik
|
Melihat Data
|
a. Ya,
jika kadar Hb < 11 gr%
b. Tidak, jika kadar Hb >
11 gr%
sumber : Manuaba 2007
|
Nominal
|
BAB
IV
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui Karakteristik ibu bersalin
dengan atonia uteri di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang pada tahun 2014.
Data yang diambil adalah catatan medik dari ibu bersalin dengan atonia uteri.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah
keseluruhan objek didalam penelitian yang kita lakukan.
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Tangerang tahun
2013 sebanyak ..... orang dan yang mengalami BBLR sebanyak ... orang.
2.
Sampel
Sampel adalah
sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti dan di anggap
mewakili populasi
Sampel yang
diambil adalah seluruh ibu bersalin yang
mengalami atonia uteri di
RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
a.
Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan yaitu ..... Bayi Baru Lahir yang mengalami
BBLR di RSUD Tangerang Tahun 2013 dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut :
n = {(Z
1-a)2 x
p(1-p)}
d2
Keterangan :
n : besar
sampel
p : persen
kejadian ibu bersalin yang mengalami atonia uteri di RSUD Tangerang tahun 2013
Z : presisi
(dapat ditetapkan, semakin kecil presisi semakin besar
jumlah sampel) 10% = 0,1
P = X 100%
b.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan radom sampling, dimana sampel diambil
secara acak dari jumlah populasi yang ada.
D.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu pada
tahun 2013 untuk mendapatkan gambaran terhadap variabel yang menunjang Faktor –
faktor yang mempengaruhi terjadinya atonia
uteri
di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
E.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa pedoman pengumpulan data yang diperoleh
dari data sekunder. Bersumber dari rekam medic yang ada di RSUD Tangerang.
F.
Rencana Manajemen dan Analisa Data
1.
Pengolahan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, dengan
cara menelaah ibu bersalin yang mengalami atonia uteri dari rekam medik di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun
2013. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data tersebut diolah sebagai
berikut :
a. Editing
Data yang terkumpul
diperiksa untuk mengetahui ketepatan dan kelengkapan sehingga pengolahan
selanjutnya lebih mudahdan cepat.
b. Coding
Mengkode data, bertujuan mengantisipasi data
kualitatif dan membedakan aneka karakter. Pemberian kode ini diperlukan
terutama dalam rangka pengolahan data.
c. Tabulasi Data
Tabulasi data mentah maupun tabel kerja untuk
menghitung data tertentu secara statistik. Untuk itu peneliti harus melakukan
tabulasi dan menurut kriteria tertentu agar penguji hipotesis mudah dilakukan
2.
Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisa secara univariat
yaitu untuk mengetahui frekuensi distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang diteliti.
BAB
IV
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui Karakteristik ibu bersalin
dengan atonia uteri di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang pada tahun 2014.
Data yang diambil adalah catatan medik dari ibu bersalin dengan atonia uteri.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah
keseluruhan objek didalam penelitian yang kita lakukan.
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Tangerang tahun
2013 sebanyak ..... orang dan yang mengalami BBLR sebanyak ... orang.
2.
Sampel
Sampel adalah
sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti dan di anggap
mewakili populasi
Sampel yang
diambil adalah seluruh ibu bersalin yang
mengalami atonia uteri di
RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
a.
Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan yaitu ..... Bayi Baru Lahir yang mengalami
BBLR di RSUD Tangerang Tahun 2013 dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut :
n = {(Z
1-a)2 x
p(1-p)}
d2
Keterangan :
n : besar
sampel
p : persen
kejadian ibu bersalin yang mengalami atonia uteri di RSUD Tangerang tahun 2013
Z : presisi
(dapat ditetapkan, semakin kecil presisi semakin besar
jumlah sampel) 10% = 0,1
P = X 100%
b.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan radom sampling, dimana sampel diambil
secara acak dari jumlah populasi yang ada.
D.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu pada
tahun 2013 untuk mendapatkan gambaran terhadap variabel yang menunjang Faktor –
faktor yang mempengaruhi terjadinya atonia
uteri
di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
E.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa pedoman pengumpulan data yang diperoleh
dari data sekunder. Bersumber dari rekam medic yang ada di RSUD Tangerang.
F.
Rencana Manajemen dan Analisa Data
1.
Pengolahan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, dengan
cara menelaah ibu bersalin yang mengalami atonia uteri dari rekam medik di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun
2013. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data tersebut diolah sebagai
berikut :
a. Editing
Data yang terkumpul
diperiksa untuk mengetahui ketepatan dan kelengkapan sehingga pengolahan
selanjutnya lebih mudahdan cepat.
b. Coding
Mengkode data, bertujuan mengantisipasi data
kualitatif dan membedakan aneka karakter. Pemberian kode ini diperlukan
terutama dalam rangka pengolahan data.
c. Tabulasi Data
Tabulasi data mentah maupun tabel kerja untuk
menghitung data tertentu secara statistik. Untuk itu peneliti harus melakukan
tabulasi dan menurut kriteria tertentu agar penguji hipotesis mudah dilakukan
2.
Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisa secara univariat
yaitu untuk mengetahui frekuensi distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang diteliti.
BAB
IV
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui Karakteristik ibu bersalin
dengan atonia uteri di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang pada tahun 2014.
Data yang diambil adalah catatan medik dari ibu bersalin dengan atonia uteri.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah
keseluruhan objek didalam penelitian yang kita lakukan.
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Tangerang tahun
2013 sebanyak ..... orang dan yang mengalami BBLR sebanyak ... orang.
2.
Sampel
Sampel adalah
sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti dan di anggap
mewakili populasi
Sampel yang
diambil adalah seluruh ibu bersalin yang
mengalami atonia uteri di
RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
a.
Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan yaitu ..... Bayi Baru Lahir yang mengalami
BBLR di RSUD Tangerang Tahun 2013 dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut :
n = {(Z
1-a)2 x
p(1-p)}
d2
Keterangan :
n : besar
sampel
p : persen
kejadian ibu bersalin yang mengalami atonia uteri di RSUD Tangerang tahun 2013
Z : presisi
(dapat ditetapkan, semakin kecil presisi semakin besar
jumlah sampel) 10% = 0,1
P = X 100%
b.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan radom sampling, dimana sampel diambil
secara acak dari jumlah populasi yang ada.
D.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu pada
tahun 2013 untuk mendapatkan gambaran terhadap variabel yang menunjang Faktor –
faktor yang mempengaruhi terjadinya atonia
uteri
di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
E.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa pedoman pengumpulan data yang diperoleh
dari data sekunder. Bersumber dari rekam medic yang ada di RSUD Tangerang.
F.
Rencana Manajemen dan Analisa Data
1.
Pengolahan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, dengan
cara menelaah ibu bersalin yang mengalami atonia uteri dari rekam medik di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun
2013. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data tersebut diolah sebagai
berikut :
a. Editing
Data yang terkumpul
diperiksa untuk mengetahui ketepatan dan kelengkapan sehingga pengolahan
selanjutnya lebih mudahdan cepat.
b. Coding
Mengkode data, bertujuan mengantisipasi data
kualitatif dan membedakan aneka karakter. Pemberian kode ini diperlukan
terutama dalam rangka pengolahan data.
c. Tabulasi Data
Tabulasi data mentah maupun tabel kerja untuk
menghitung data tertentu secara statistik. Untuk itu peneliti harus melakukan
tabulasi dan menurut kriteria tertentu agar penguji hipotesis mudah dilakukan
2.
Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisa secara univariat
yaitu untuk mengetahui frekuensi distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang diteliti.
BAB
IV
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui Karakteristik ibu bersalin
dengan atonia uteri di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang pada tahun 2014.
Data yang diambil adalah catatan medik dari ibu bersalin dengan atonia uteri.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah
keseluruhan objek didalam penelitian yang kita lakukan.
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua Bayi Baru Lahir di RSUD Kabupaten Tangerang tahun
2013 sebanyak ..... orang dan yang mengalami BBLR sebanyak ... orang.
2.
Sampel
Sampel adalah
sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti dan di anggap
mewakili populasi
Sampel yang
diambil adalah seluruh ibu bersalin yang
mengalami atonia uteri di
RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013
a.
Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan yaitu ..... Bayi Baru Lahir yang mengalami
BBLR di RSUD Tangerang Tahun 2013 dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut :
n = {(Z
1-a)2 x
p(1-p)}
d2
Keterangan :
n : besar
sampel
p : persen
kejadian ibu bersalin yang mengalami atonia uteri di RSUD Tangerang tahun 2013
Z : presisi
(dapat ditetapkan, semakin kecil presisi semakin besar
jumlah sampel) 10% = 0,1
P = X 100%
b.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan radom sampling, dimana sampel diambil
secara acak dari jumlah populasi yang ada.
D.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu pada
tahun 2013 untuk mendapatkan gambaran terhadap variabel yang menunjang Faktor –
faktor yang mempengaruhi terjadinya atonia
uteri
di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
E.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa pedoman pengumpulan data yang diperoleh
dari data sekunder. Bersumber dari rekam medic yang ada di RSUD Tangerang.
F.
Rencana Manajemen dan Analisa Data
1.
Pengolahan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, dengan
cara menelaah ibu bersalin yang mengalami atonia uteri dari rekam medik di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun
2013. Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data tersebut diolah sebagai
berikut :
a. Editing
Data yang terkumpul
diperiksa untuk mengetahui ketepatan dan kelengkapan sehingga pengolahan
selanjutnya lebih mudahdan cepat.
b. Coding
Mengkode data, bertujuan mengantisipasi data
kualitatif dan membedakan aneka karakter. Pemberian kode ini diperlukan
terutama dalam rangka pengolahan data.
c. Tabulasi Data
Tabulasi data mentah maupun tabel kerja untuk
menghitung data tertentu secara statistik. Untuk itu peneliti harus melakukan
tabulasi dan menurut kriteria tertentu agar penguji hipotesis mudah dilakukan
2.
Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisa secara univariat
yaitu untuk mengetahui frekuensi distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
·
Maryuani,2011. Asuhan kegawatdaruratan dalam
kebidanan.:Jakarta
·
Manuaba.2012. Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta
·
Santoso.et.al.2012.Asuhan Persalinan Normal :Jakarta
·
Sarwono, 2011. Ilmu Kebidanan:542.Jakarta
·
Santoso.et.al.2012.Asuhan Persalinan Normal: 105-106.Jakarta
·
Wahyuni,2011.”Penanganan Atonia Uteri pada Ibu Postpartum”.Karya
Tulis Ilmiah
Tidak Diterbitkan.Perpustakaan AKBID KBH